Rabu, 23 Februari 2011

Metro Mini

Kali ini gue mau ceritain pengalaman gue saat SMA. mau tau ?? baca aja nih cerpen karangan gue sendiri.

Pada suatu hari yang sangat panas tiga orang pelajar pulang dari sekolah nya, diya adalah acil, gery dan magung, mereka adalah pelajar dari sebuah SMA di Jakarta,.Pada suatu saat mereka ingin mengerjakan tugas di rumah acil, mereka pun memutuskan menaiki KWK 03 jurusan Cakung yang jarang sekali sampai ke Cakung dan malah muter balik di daerah bulog city.
“we ko ga ada yang lewat si KWK nya” ujar gery sambil menggaruk kepalanya yang botak seperti tuyul.
“sabar sihh, nanti juga dateng” jawab acil dengan santainya.
“luw botak ga sabaran lage” kata magung mengejek gery.
          Setelah 1 jam menunggu akhirnya mobil yang di tunggu pun datang. namun kwknya penuh dengan penumpang dan tidak muat untuk kami bertiga.
“aahhk,, penuh“ kata acil.
Namun abang supirnya masih saja memaksa untuk naik,
          “ayo de,, masih muat dua orang lage nie, dahh yang tuyul tinggalin ajah“ kata abang supir KWK 03 menawari,
          “aahh.. oga ahh“ jawab magung.
          “mang nya yang satu lage mau di kemanain bang? Tanya acil.
          “aaahhk yang tuyul kaya gitu mah, tampang-tampang ga bakalan bayar“ jawab abang supir KWK 03 dengan lancarnya.
          “kaya ganteng ajah luw bang“ jawab gery.
Ahkhirnya meraka pun memutuskan untuk tidak menaiki mobil itu, dari kejauhan kelihatan mobil bus yang berwarna orange dan biru di bawahnya, dengan mengeluarkan sap seperti cumi-cumi, semakin mendekat kami pun terpana dengan tulisan angka 41 di atasnya.
          “ayoo de.. ayo de...“ ajak kenek metro mini 41.
          “sampe gadung ga bang?“ Tanya gery.
          “ia de.. ayo de.. gadung de..“jawab kenek metro mini 41.
          “ah yang bener luw bang??“kata acil.
          “ia bener“.jawab kondektur metro mini 41.
Akhirnya mereka bertiga pun menaiki bus metro mini 41. Namun bus metro mini 41 yang mereka tumpangi  berjalan dengan sangat lambat. Kondektur metro mini pun menagih ongkos dengan mengulurkan tangannya.
“ayoo de.. ayo de..” meminta uang ongkos.
“nie bang” kata gery sambil mengulurkan uang 1000 rupiah.
“de...kurang neh !!! Gope lage ne !!! ujar kenek metro.
“ah Cuma gope aja bang !!“ jawab geri.
“gope juga duit de !!” ujar kenek.
“ne bang......!“ jawab Magung sambil memberi tambahan uang 500 ke kenek.
Dan di saat perjalanan, terlihat bus metro mini 41 yang lain yang bergambarkan lambang AC Milan di belakangya, tanpa berpikir panjang lagi supir metro mini 41 menacap gas seperti pembalap, penumpang pun langsung panik dan ketakutan,
          “bang yang bener donk luw, bisa nyetir ga seh ??!! tegur seorang Ibu Gendut.
          Tanpa menghiraukan teguran Ibu tadi supir metro malah menambah kecepoatannya.
“Astaghfirullah“ kaget Ibu tadi.
Akhirnya metro mini 41 yang berlambangkan AC Milan tersebut terlewati dengan susah payahnya. Hingga akhirnya mendapatkan penumpang lagi di Gading Griya.
“bang muter ga ???“ tanya penumpang tadi ke kenek.
“kaga coy . . . “ jawab kenek.
Setelah 20 meter kemudian tiba di persimpangan jalan yaitu di POM Bulok. Dan tiba-tiba metro mininya langsung masuk ke dalam POM. Dengan spontan para penumpang bertanya pada kenek.
“bang ko muter bang ?? kata nya tadi ga muter ??” tanya penumpang yang tadinya belum lama naik.
“udah de abis de . . .” jawab kenek dengan santainya.
“uuuuuuuu . . . . . . . “ sorak para penumpang.
“yang bener donk bang !!!” kata Ibu Gendut tadi.
“ahh, balikin lah duit gua bang !!!“ ujar geri dengan emosi.
“ah bayar seceng aja belagu lu !!“ jawab kenek.
“seceng juga duit bang.“ Ujar geri kembali.
“iya juga ya.“ Jawab kenek dengan terpaksa sambil mengembalikan uang ongkos tadi.
Akhirnya para penumpang pun turun dengan terpaksa. Dan akhirnya Geri,Acil, dan Magung pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan. Tidak lama kemudian terlihat mobil Jaguar yang ternyata adalah teman mereka yang sering dipanggil Bos Rio. Dan akhirnya Bos Rio pun mengantar mereka ke rumah Acil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar